Main » 2010»October»29 » Ketika Allah SWT Mengabulkan Doa Cinta Zulaikha
7:55 AM
Ketika Allah SWT Mengabulkan Doa Cinta Zulaikha
Di negeri kaum Barbari, hiduplah seorang putri yang kecantikannya tak
dapat dilukiskan dengan kata-kata, dia adalah Zulaikha, putri raja
talmus. Zulaikha bagaikan bintang yang paling cantik dalam cakrawalanya
dan permata yang paling gemerlap dalam kekayaannya. Mimpi Zulaikha Hingga
suatu malam yang tanang manakala setiap jiwa telah dilenakan kantuk
dalam peraduannya, begitu pula dengn Zulaikha yang telah dibuai dalam
tidur yang dalam. Matanya terkatup dengan sempurna, namun tiba-tiba mata
hatinya tersentak bangun oleh pemandangan yang tak biasanya ditangkap
oleh mata batin yang paling suci sekalipun, apalagi hanya dengan mata
biasa. Dalam tidurnya mata batin Zulaikha menangkap sesosok pemuda atau
lebih tepatnya roh murni. Suatu bayangan yang
bersinar dari dunia cahaya. Sosok pemuda tersebut hanya tersenyum, namun
itu telah cukup untuk membuat Zulaikha seketika jatuh cinta. Kemudian
bayangan itupun lenyap, membuat Zulaikha kemudian terbangun dan seketika
menjadi orang yang terbius oleh cinta. Zulaikha pun berubah menjadi
gadis yang sering melamun dan senantiasa menantikan malam untuk kembali
bermimpi dan bertemu dengan si pemiklik wajah yang dicintainya. Zulaikha
juga kerap menangis dan meratap dalam penderiataan cinta yang tiada
berakhir. Hingga akhirnya suatu malam bayangan yang indah tersebut
kembali menjajah mimpinya dan menyatakan identitasnya, "Aku adalah Wazir
Agung dari Mesir dan Mesir adalah kediamanku.” Menikah dengan Wazir Agung Kesedihan
Zulaikha semakn bertambah, wajahnya yang merah meranum sekarang
seperti tulip kuning yang menguncup. Ayah Zulaikha seperti kehabisan
akal melihat kondisi putrinya. Akhirnya karena tak seorangpun utusan
yang datang berasal dari negeri Mesir, ayahnya pun mengirim utusan ke
Mesir untuk menemui Wazir Agung. Wazir Agung Mesir sangat gembir a
menerima utusan dari negeri barbari tersebut. Tanpa disangka-sangka ia
akan segera mendapatkan istri cantik dari negeri yang sangat jauh, yang
justru memintanya untuk menjadi suami. Wazir Agungpun segera mengirimkan
serombongan penjemput dari istananya untuk memboyong sang bidadari
untuk segera hadir di sisinya. Mendengar penerimaan Wazir Agung,
ayahanda Zulaikha pun segera bersiap mengantarkan sang permata hati .
Zulaikha senang bukan kepalang, iapun segera berkemas untuk berangkat ke
Mesir. Keceriaan segera tergambar di wajahnya. Namun Zulaikha belum
menyadari bahwa keberangkatannya ke mesir hanyalah satu dari babak yang
masih panjang untuk dilaluinya. Bahwa Wazir Agung yang akan ditemuinya
bukanlah sosok yang selama ini hadir dalam mimpinya, bukan sosok yang
membuatnya mabuk oleh cinta. Setibanya Zulaikha di mesir, dia segera
disambut oleh pengiring dan pelayan Wazir Agung yang terdiri dari
gadis-gadis cantik dan pemuda-pemuda polos yang hampir tak bercela.
Pernikahanpun segera digelar dengan semewah-mewahnya. Zulaikha sangat
bahagia . Hingga tiba masa ia harus bertemu dengan suaminya. Dengan
bantuan lubang rajutan yang dibuatkan oleh inangnya, Zulaikha mengintip
wajah orang yang dirindukannya. Namun betapa terkejut dan merananya
Zulaikha ketika ia melihat suaminya, sang Wazir Agung ternyata bukan
orang yang selama ini diimpikannya. Zulaikha kembali tenggelam dalam
kesedihan. Pertemuan dengan Yusuf Meninggalkan Zulaikha yang
tengah meratapi nasibnya, di sebuah negeri kaum Ibrani bernama Kan’an,
Yusuf tengah menghadapi konspirasi jahat yang dilakukan oleh saudaranya.
Yusufpun dicelakakan. Ia digantung dan dilemparkan ke dalam sumur,
hingga kafilah dagang mesir melintas di sumur tersebut dan menemukannya
saat mereka melemparkan timba untuk mengambil air. Yusufpun dibawa pergi
untuk diperdagangkan sebagai budak. Saat Yusuf dilelang, semua mata
dengan kagum memandang ke arahnya. Kabar akan keelokan Yusufpun
terdengar oleh raja. Yusufpun dipanggil oleh raja dan akan dijadikan
abdi istana. Namun ketika itulah kehadiran Yusuf terlihat oleh
Zulaikha yang sedang berjalan-jalan di kota. Zulaikha senang
alang-kepalang. Dengan sepenuh hati, dipintanya Yusuf pada suaminya
untuk segera mengambil Yusuf dari sisi raja. Dengan sejumlahtebusan yang
sangat mahal, Zulaikha berhasil menempatkan Yusuf di sisinya. Di
sisi Zulaikha , Yusuf bermandi kasih sayang. Seluruh benda mahal
dipakaikan padanya, hingga pelayan-pelayan Zulaikhapun harus mematuhi
perintahnya. Yusuf juga diangkat sebagai anak oleh Wazir Agung. Seiring
dengan perhatian dan limpahan kemewahan yang diberikannya pada Yusuf ,
Zulaikha tak pernah lupa untuk mencuri-curi perhatian Yusuf. Karena
tak tahan mengendapkan rasa cintanya, Zulaikha pun menyatakannnya pada
Yusuf , namaun Yusuf dengan agung menolak cinta Zulaikha tersebut dengan
berkata: ”Lenyapkanlah pikiran bahwa kau dapat melanggar perintah
Allah, dan terdorong oleh hawa nafsu penuh dosa. Aku bahkan dapat
memulai jalan menuju pengkhianatan yang menggelincirkan. Wazir Agung
telah menganggapku sebagai anaknya sendiri dan mempercayakan rumah
tangganya dalam kesetiaanku, mana mungkin aku mengkhianatinya.” Zulaikha
bagai tertampar angin yang melemparkannya ke sudut ruang yang hampa.
Hatinya biru lebam oleh penolaakn Yusuf. Zulaikha kembali menangis
menahan rasa cinta yang semakain merejam hatinya. Istana Zulaikha Usaha
Zulaikha untuk mendapatkan hati Yusuf tak berhenti hingga di situ.
Zulaikha kemudian membangun sebuah istana. Sejauh mata memandang,
lukisan, hiasan, ataupun mozaik yang ada di istana tersebut melambangkan
kemesraan Zulaikha dan Yusuf. Suatau hari Zulaikha mengajak Yusuf pergi
bersamanya di dalam istana tersebut. Sebagai budak yang patuh, ypun
mengikuti ke mana Zulaikha pergi. Hingga akhirnya Zulaikha mengunci
dirinya dan Yusuf di kamar lapis ke tujuh yang keseluruh pintunya telah
dikunci oleh Zulaikha. Ketika itu Zulaikha merayu Yusuf kembali dan
berusaha mendapatkan cinta Yusuf. di kamar itulah Yusuf hamper saja
kehilangan kendali dirinya. Namun Yusuf segera menyadari kekeliruannya
manakala ia melihat patung berhala yang disembunyikan oleh Zulaikha di
balik gorden kamarnya. Yusuf langsung menjerit, "apabila kesalehanmu itu
berharga satu dinar, apakah kesalehanku tak seharga setitik dzarrah?
Engkau malu dilihat oleh suatu objek yang tak bernyawa, dan aku berdiri
tanpa malu di hadapan Dia Yang Maha Melihat segaala sesuatu, Rabb yang
Maha Kekal dan Maha Kuasa". Yusuf segera berlari menjauhi Zulaikha,
Zulaikha memburunya dengan cepat, dan menarik bagian belakang baju Yusuf
hingga sobek. Namun Yusuf tetap berlari, ajaibnya setiap pintu kamar
yang telah dikunci oleh Zulaikha bagai tak pernah terkunci sebelumnya. Yusuf pun berlari bagai terbang meninggalkan istana Zulaikha. Zulaikha
yang terbakar cinta, marah, dan kekhawatiran akan pengaduan yang akan
Yusuf berikan pada Wazir Agung, nekat untuk mengadu lebih dahulu pada
Wazir Agung. Zulaikha yang telah merobek bajunya sendiri mengadukan
Yusuf pada Wazir Agung, bahwa Yusuf telah berusaha memperkosanya.
Yusufpun kelimpungan, namun apalah daya seorang budak di hadapan
tuannya. Akhirnya Wazir Agung mengeluarkan titah untuk memenjarakan
Yusuf sebelum semua akhirnya menjadi jelas. Di tengah perjalanan
menuju penjara, yu berdoa pada Allah agar dinyatakan dengan jelas siapa
yang berdosa. Doa ituoun segera dikabulkan oleh Allah. Dalam rombongan
Zulaikha terdapat seorang bayi kecil berumur 3 bulan. Dengan izin
Allah si bayi mungil itu berkata dengan keras bahwa Yusuf tidak
bersalah. Wazir Agungpun mendelik keheranan. Bayi itupun segera
berkata,”aku bukanlah mata-mata penjilat yang mengungkapkan rahasia
orang, namun ada hal yang tidak paduka pertimbangkan. Lihatlah bagaimana
baju Yusuf tersobek. Apabila sobeknya ada di bagian depan, maka
Zulaikha tidak bersaalah dan Yusuf telah berdusta untuk menyelamatkan
dirinya, namun apabila sobeknya ada di bagian belakangmaka Yusuf tidak
bersalah.” Ketika melihat di bagian mana baju Yusuf tersobek, tahulah
Wazir Agung bahwa yang telah berbuat kekejian adalah istrinya. Wazir
Agung marah besar pada Zulaikha dan Yusuf diperintahkan untuk tutup
mulut. Yusuf dipenjara Waktu berjalan dan kejadian antara z dan
Yusuf di istana Zulaikha menjadi buah bibir banyak orang. Zulaikha pun
merasa panas. Zulaikha ingin menunjukkan pada wanita-wanita bangsawan
yang selama ini merendahkannya, tentang budak yang telah membuatnya
mabuk kepayang, siapa Yusuf yang membuatnya hilang ingatan. Zulaikha pun
menggelar pesta. Di tengah pesta , Yusuf diperintahkan oleh Zulaikha
untuk keluar menemuitamu-tamunya. Seketika wanita-wanita tersebut
bagaikan terbang di surge, sampai mereka mengiris tangan mereka sendiri
dengan pisau apel yang ada di tangannya. Semua histeris dan kejadian
setelah mereka melihat Yusuf jadi lebih menggemparkan. Ada wanita yang
tak kuasa menahan jiwanya ketika melihat Yusuf, langsung meninggal
seketika, ada yang langsung kehilangan akal sehatnya, adapula yang
terjerat cinta seperti Zulaikha. keadaan jadi kacau balau. Di saat
inilah Zulaikha yang semakin putus asa mendapatkan Yusuf, menikam si
tercinta dengan pisaunya. Zulaikha kemudian meminta Wazir Agung untuk
memenjarakan Yusuf, akibat kekacauan yang terjadi. Wazir Agung setuju
dan Yusufpun kemudian menempati ruang yang sama sekali tidak sepadan
dengan karunia Allah yang melekat pada dirinya. Tahun berganti tahun,
pelayan yang telah dititipkan pesan oleh Yusuf untuk menyampaikan
pesannya pada raja mesir telah melupakan janjinya. Hingga datanglah
mimpi raja tentang tujuh ekor sapi gemuk dan tujuh ekor sapi kurus.
Sapi-sapi kurus kemudian menyerang sapi-sapi gemuk hingga binasa.
Rajapun menyuruh orang untuk mencari arti dari mimpinya. Setelah pelayan
tersebut mengingat Yusuf, iapun segera mengantarkan Yusuf kepada sang
raja dan berakhirlah penderitaan Yusuf. Yusuf menjadi Wazir Agung Yusuf
yang mena’wilkan mimpi tersebut kemudian dipercaya untuk mengatur
pertanian rakyat agar tidak sampai terjadi paceklik. Yusuf kemudian
dipercaya oleh raja untuk menjadi Wazir Agung menggantikan Wazir Agung
lama yang sudah sering sakit-sakitan dan akhirnya menemui ajal. Yusuf
menjadi orang kepercayaan raja sekarang. Namun berbeda dengan apa yang
dialami Zulaikha. setelah Wazir Agung meninggal, ia sudah tidak lagi
berharta. Hartanya yang ada di peti penyimpanan telah dia habiskan untuk
siapa saja yang datang kepadanya membawakan kabar Yusuf. hingga
akhirnya ia menjadi wanita yang miskin, pipinya rapuh oleh usia,
tubuhnya membungkuk menahan cinta dan penderitaan. Tatapannya pun mulai
kabur oleh airmata. Namun cinta Zulaikha tak pernah padam. Dengan
sisa-sisa uangnya, Zulaikha membangun gubuk di pinggir jalan yang sering
dilewati Wazir Agung Yusuf. di sanalah ia juga mendapatkan hidayah dari
Allah untuk segera menyembah hanya pada Allah yang Maha Agung. Di
setiap do’anya ia selalu berharap agar ia dapat kembali menemui Yusuf.
tak jarang ia mendapat ejekandari anak-anak kecil mengenai keberadaan
Yusuf. penderitaan begitu panjangdirasakan z, hingga suatu ketika Allah
mendengar do’a Zulaikha. Rombongan Yusuf melewati rumah Zulaikha dan
terdengarlah do’a yang dipanjatkan oleh Zulaikha. Yusuf pun terkesan. Ia
segera meminta pada pelayannya untuk menjemput siapa gerangan wanita
yang tengah memanjatkan doa terebut. Cinta yang berlabuh Singkat
cerita, bertemulah Yusuf dan Zulaikha di istana. Yusuf tak mengenali
Zulaikha. namun Zulaikha segera mengingatkannya kembali akan seseorang
yang telah mencintai Yusuf dari pertamakali bertemu dalam mimpi dan
seseorang yang mengabdikan harta dan hatinya untuk si tercinta. Yusuf
pun trenyuh. Dengan kasih sayangnya disembuhkannya kedua mata Zulaikha,
disegarkannya kembali tubuh yang telah renta tersebut. Ketika Zulaikha
mengutarakan keinginannya untuk senantiasa mendampingi Yusuf, turunlah
titah ilahi yang mengizinkannya untuk menikahi Zulaikha.Yusuf pun dengan
penuh kasih sayang mempersuntingnya. Mereka bersatu dalam rajutan agama
Ibrahim dan ya’qub. Mereka bersatu dalam kebahagiaan hingga setelah
mereka mengikat tali kebahagiaan bersama, tahulah Yusuf bahwa Zulaikha
masih terjaga kesuciannya. " Wazir itu memang laki-laki pertama yang
telah melihat tamanku, tapi dia tak pernah sampai bisa memetik kuncup
mawar di sana. Dia tidak pernah sampai bisa memuaskan nafsunya, sehingga
saat ini aku bisa menyerahkannya dengan aman kepadamu.” Ujar Zulaikha
yang membuat Yusuf semakin sayang kepadanya. Waktu berjalan, Yusufpun
semakin tinggi dengan derajat kesalihan seorang hamba. Yusuf semakin
ingin kembali pada Rabbnya dan ketika itulah Zulaikha merasa bahwa
waktunya bersama Yusuf akan segera berakhir. Namun Zulaikha tetap tetap
saja tak dapat menahan kesedihannya manakala waktu berpisah itu
benar-benar tiba. Di atas pusara Yusuf yang tak bertanda apa-apa,
Zulaikha pun meratap penuh kesedihan. Ratapannya semakin keras dan
diapun semakin merasakan beratnya hidup tanpa sang kekasih. Akhirnya
Allah pun menjemput nyawa wanita yang tulus memperjuangkan cintanya ini
di atas pusara Sang Tercinta.
jiplak dari http://golem3dholic.blogspot.com/2010/09/ketika-allah-swt-mengabulkan-doa-cinta.html