Cahaya Perusak Jiwa
Diriku…
Diriku adalah pencari cahaya
Yang telah lama dipancarkan masa laluku
Dan yang kembali hilang oleh garis hidupku
Cahaya apa yang mengalir dalam darahku?
Mencoba merasuki mimipiku menjadi sebuah ambisiku
melihat sesuatu yang terlihat terang
Namun hilang layaknya cahaya putih lainnya
Tidak!
Sekali lagi ini bukanlah cahayaku!
Walaupun ini ada dan mengalir dalam darahku
Yang menjadi satu padu karena masa laluku
Dirimu…
Dirimu pun bisa merasakan cahaya itu
Yang telah ada sejak sebuah gunung terpencar
Dan yang kini kembali membangun gunung itu semakin besar
Cahaya itu tak ada dan tak mengalir dalam darahmu.
Tetapi pula cahaya itu merasuki semua impianmu
Yang terlihat terang sebetulnya kelam
Dan hilang tenggelam bersama dirimu
Tidak!
Jangan kau ikuti cahaya itu!
Walaupun cahaya membantumu mewujudkan impianmu
Yang terlihat nyata walaupun sebenarnya maya
Aku telah mencari cahaya itu
Dan aku telah meninggalkannya dengan segera
Sebagaimana pemilik cahaya lainnya meninggalkannya
Walaupun cahaya itu belum menjadi redup karenanya
Cahaya yang hanya sekedar cahaya
Penuh dengan tipu daya manusia
Bukanlah sebuah cahaya dari Tuhanku
Tetapi cahaya pembakar dari api neraka
Aku merasakannya dan aku melihatnya
Aku melihatnya dan aku menjauhinya
Aku menjauhinya dan aku berbalik menyerangnya
Aku menyerangnya karena cahaya itu merusak cahaya-Nya
Aku memperingatkanmu dan aku peduli padamu
Aku peduli padamu dan aku ingin membantumu
Aku ingin membantumu karena aku tak ingin kau menjadi masa laluku
Aku tak ingin kau menjadi masa laluku karena itu kebodohanku
Melihat cahaya itu mempengaruhi jiwamu, aku tergerak
Melihat cahaya itu membunuh pikiran dan akalmu, hatiku terkoyak
Melihat cahaya itu menguasai kaummu dan kaumku, ruhku pun membara
Maka lihatlah dengan kedua matamu meski cahaya itu melihatmu dengan satu matanya.